Pencarian

Senin, 07 Februari 2011

Berbaring Pada Sisi Badan Sebelah Kanan

Ketika seseorang tidur tengkurap, menurut Dr. Zhafir Al-Athar, "Sesaat kemudian, ia akan merasakan sesak nafas. Sebab, beban punggung yang begitu berat mengahalangi dada untuk mengembang dan mengempis saat menarik dan mengeluarkan nafas. Posisi tidur seperti ini juga dapat menyebabkan kebengkokan secara paksa pada ruas tulang tengkuk serta gesekan alat kelamin dengan tempat tidur yang mendorong untuk melakukan onani atau masturbasi. Selain itu, posisi tersebut dapat membuat jantung dan otak semakin bekerja keras."

Adapun terhadap telentang, sebagaimana pendapat Dr. Al-Athar, dapat menyebabkan pernapasan melalui mulut. Sebab, mulut akan terbuka tatkala tidur telentang. Ini di karenakan adanya kelonggaran pada rahang bagian bawah. Padahal, hidung adalah alat yang telah dipersiapkan untuk bernafas yang di dalamnya terdapat rambut dan ingus. Keduanya berfungsi membersihkan udara yang masuk. Selain itu, dalam hidung juga terdapat banyak pembuluh darah untuk menghangatkan  udara.

Tidur pada sisi sebelah kiri juga tidak di benarkan. Sebab, hati berada di bawah tekanan paru-paru sebelah kanan yang lebih besar ukurannya di bandingkan paru-paru sebelah kanan yang lebih besar ukurannya dibandingkan paru-paru sebelah kiri. Hal itu dapat mempengaruhi tugas dan fungsi paru-paru, khususnya bagi orang yang berusia lanjut. Bagian lain yang ikut terkena imbasnya adalah perut. Perut yang terisi penuh akan terhimpit. Himpitan itu pun akan mengenai jantung dan liver. Liver merupakan isi perut yang paling berat dan posisinya tidak kokoh. Ia hanya tergantung pada ikatan yang ada pada sisi sebelah kanan. Akibatnya, ia akan menghimpit jantung dan perut yang menyebabkan terlambatnya pengosongan makanan dalam perut.

Jadi, tidur pada sisi badan sebelah kanan merupakan posisi yang benar. Sebab, paru-paru sebelah kiri lebih kecil daripada yang sebelah kanan, sehingga lebih ringan bebannya bagi jantung. Hati pun dalam keadaan stabil tergantung. Perut juga dapat beristirahat di atasnya dengan penuh relaksasi. Selain itu, lebih mudah untuk mengosongkan makanan yang ada di dalam perut sesudah mencernanya. Lebih dari itu, tidur pada sisi badan sebelah kanan dianggap sebagai tindakan medis terbaik yang memudahkan tugas batang tenggorokan rongga paru-paru kiri untuk mempercepat pengeluaran kotoran berupa ingus.

Kisah Sembuhnya Kanker Dada

              Ada suatu kisah yang menakjubkan pada diri seorang perempuan Maroko bernama Layla Halwa. Perempuan ini terkena kanker di seluruh dadanya. Para dokter menyimpulkan bahwa ia tidak bisa bertahan hidup lebih dari tiga bulan. Hal itu sesudah kepastian bahwa kanker telah menyebar. Sang suami pun menyarankan kepadanya agar pergi ke Mekah untuk menunaikan umrah. Kemudian, ia pun pergi ke tanah suci lalu beriktikaf di Baitul Haram. Ia selalu membiasakan diri untuk minum air zamzam, makan roti dengan sebutir telur sepanjang hari. Ia menggunakan waktu-waktunya untuk shalat, membaca Al-Qur'an, dan berdoa
kepada Allah.
               Layla Halwa mengisahkan, "Empat hari aku lalui tanpa tahu kapan siang, kapan malam. Aku telah mengkhatamkan Al-Qur'an berkali-kali. Dalam shalatku, aku selalu memanjangkan sujud. Aku menangis menyesali waktu yang telah aku lewatkan tanpa mendekatkan diri kepada Allah melalui berbagai ketaatan, baik shalat fardu, shalat nafilah, berzikir, maupun berdoa. Setelah sekian hari, aku mendapati bahwa benjolan-benjolan merah yang sebelumnya memenuhi tubuh saya sudah benar-benar menghilang. Aku menjadi sadar bahwa ada sesuatu yang telah terjadi. Aku pun memutuskan untuk kembali ke Paris, tempat dulu aku pernah berobat, untuk berkonsultasi kepada para dokter. Di sana, para dokter pun sangat terkejut. Sesudah mengulang-ulang pendeteksian hingga berkali-kali, mereka memberitahukan kepadaku bahwa tidak ada sedikit pun bekas penyakit kanker yang dahulu pernah memenuhi seluruh bagian dadaku. Para dokter tersebut terheran-heran dan sangat terkejut. Selanjutnya, aku menceritakan kisah kesembuhan diriku."

Madu

               Seorang ahli bakteri, Sackett-peneliti pada univertas Pertanian Colorado- pernah mengalami kegelisahan setelah melihat hasil sebuah riset bahwa mayoritas makanan alami ternyata dapat memindahkan beragam penyakit yang di sebabkan oleh bakteri setelah terkontaminasi. Kemudian, giliran madu masuk dalam riset di laboratorium. Sackett pun melakukan penanaman berbagai bakteri dan beragam penyakit pada media yang terbuat dari media yang terbuat dari madu murni. Lalu, ia pun menunggunya beberapa saat.

               Hasil mencengangkan yang ia raih pun mengejutkan banyak orang. Mayoritas bakteri tersebut justru mati dalam beberapa jam. Di sisi lain banyak juga yang mati sesudah melakukan perlawanan dalam beberapa waktu ; yang terlamanya hanya bertahan beberapa hari. Bakteri penyakit tifus mati sesudah 2 hari, bakteri typhoid mati sesudah 24 jam, dan bakteri radang paru-paru mati pada hari keempat.